BerandaIstilahAllowance For Credit Losses

Allowance For Credit Losses

Apa itu Allowance For Credit Losses?

Allowance for credit losses atau penyisihan kerugian kredit adalah estimasi utang yang tidak mungkin dapat ditagih oleh perusahaan. Hal ini diambil dari sudut pandang perusahaan penjual yang memberikan kredit kepada pembelinya.

Bagaimana Cara Kerja Allowance For Credit Losses 

Sebagian besar bisnis melakukan transaksi satu sama lain secara kredit, yang berarti mereka tidak perlu membayar tunai pada saat pembelian dari entitas lain dilakukan. Kredit tersebut menghasilkan piutang usaha di neraca perusahaan penjual. Piutang usaha dicatat sebagai aset lancar dan menggambarkan jumlah yang harus dibayarkan atas jasa atau barang yang diberikan.

Salah satu risiko utama dari penjualan barang secara kredit adalah tidak semua pembayaran dijamin akan tertagih. Untuk memperhitungkan kemungkinan ini, perusahaan membuat akun penyisihan kerugian kredit.

Karena aset lancar menurut definisi diharapkan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, neraca perusahaan dapat melebih-lebihkan piutang usaha dan, oleh karena itu, modal kerja dan ekuitas pemegang saham jika ada bagian dari piutang usaha yang tidak dapat ditagih.

Allowance for credit losses adalah teknik akuntansi yang memungkinkan perusahaan untuk memperhitungkan kerugian yang diantisipasi ini dalam laporan keuangannya untuk membatasi overstatement pendapatan potensial. Untuk menghindari kelebihan penyajian akun, perusahaan akan mengestimasi berapa banyak piutang yang diperkirakan akan menunggak.

Pencatatan Allowance For Credit Losses

Karena sejumlah kerugian kredit dapat diantisipasi, maka kerugian yang diperkirakan akan terjadi ini dimasukkan ke dalam akun kontra aktiva di neraca. Pos ini dapat disebut sebagai allowance for credit losses, allowance for uncollectible accounts, allowance for doubtful accounts, allowance for losses atau penyisihan piutang ragu-ragu.

Setiap kenaikan allowance for credit losses juga dicatat dalam laporan laba rugi sebagai biaya kredit macet. Perusahaan dapat memiliki cadangan kredit macet untuk mengimbangi kerugian kredit.

Metode yang Diapakai pada Allowance For Credit Losses 

Sebuah perusahaan dapat menggunakan pemodelan statistik seperti probabilitas gagal bayar untuk menentukan kerugian yang diharapkan dari tunggakan dan kredit macet. Perhitungan statistik dapat menggunakan data historis dari bisnis serta industri secara keseluruhan.

Perusahaan secara teratur membuat perubahan pada entri allowance for credit losses agar sesuai dengan penyisihan yang ada pada pemodelan statistik. Ketika menghitung allowance for credit losses, perusahaan tidak perlu mengetahui secara spesifik pelanggan mana yang tidak akan membayar, dan juga tidak perlu mengetahui jumlah pastinya. Perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih dapat digunakan.

Dalam pengajuan 10-K yang mencakup tahun fiskal 2018, Boeing Co (BA) menjelaskan bagaimana mereka menghitung allowance for credit losses. Produsen pesawat terbang, rotorcraft, roket, satelit, dan rudal ini mengatakan bahwa mereka meninjau peringkat kredit pelanggan, menerbitkan tingkat gagal bayar kredit historis untuk berbagai kategori peringkat, dan beberapa publikasi nilai pesawat pihak ketiga setiap kuartal untuk menentukan pelanggan mana yang mungkin tidak membayar apa yang mereka miliki.

Perusahaan juga mengungkapkan bahwa tidak ada jaminan bahwa estimasi yang dibuatnya akan benar, dan menambahkan bahwa kerugian aktual atas piutang dapat dengan mudah lebih tinggi atau lebih rendah dari perkiraan. Pada tahun 2018, penyisihan piutang Boeing sebagai persentase dari pembiayaan pelanggan bruto adalah 0,31%.

Contoh Allowance For Credit Losses

Katakanlah sebuah perusahaan memiliki piutang usaha senilai $40.000 pada tanggal 30 September. Perusahaan tersebut memperkirakan 10% dari piutang dagangnya tidak akan tertagih dan membuat entri kredit sebesar 10% x $40.000 = $4.000 untuk allowance for credit losses. Untuk menyesuaikan saldo ini, jurnal debit akan dibuat di beban piutang tak tertagih sebesar $4.000.

Meskipun piutang tersebut belum jatuh tempo pada bulan September, perusahaan masih harus melaporkan credit losses sebesar $4.000 sebagai beban piutang tak tertagih dalam laporan laba rugi untuk bulan tersebut. Jika piutang usaha sebesar $40.000 dan allowance for credit losses sebesar $4.000, maka jumlah bersih yang dilaporkan di neraca adalah $36.000.

Proses yang sama juga digunakan oleh bank untuk melaporkan pembayaran yang tidak tertagih dari peminjam yang gagal membayar pinjaman.

Baca Artikel Lainnya