Conditional Value at Risk (CVaR), juga dikenal sebagai shortfall yang diharapkan, adalah ukuran penilaian risiko yang mengukur jumlah risiko ekor yang dimiliki portofolio investasi. CVaR diperoleh dengan mengambil rata-rata tertimbang dari kerugian “ekstrem” di bagian ekor distribusi kemungkinan pengembalian, di luar titik potong value at risk (VaR). Conditional Value at Risk digunakan dalam optimasi portofolio untuk manajemen risiko yang efektif.
Memahami Conditional Value at Risk (CVaR)
Secara umum, jika sebuah investasi telah menunjukkan stabilitas dari waktu ke waktu, maka nilai risiko mungkin cukup untuk manajemen risiko dalam portofolio yang berisi investasi tersebut. Namun, semakin tidak stabil investasi tersebut, semakin besar kemungkinan VaR tidak akan memberikan gambaran lengkap tentang risiko, karena tidak peduli terhadap apa pun di luar ambang batasnya.
Conditional Value at Risk (CVaR) mencoba untuk mengatasi kekurangan model VaR, yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko keuangan dalam perusahaan atau portofolio investasi dalam jangka waktu tertentu. Sementara VaR merepresentasikan kerugian terburuk yang terkait dengan probabilitas dan jangka waktu, CVaR adalah kerugian yang diharapkan jika ambang batas terburuk tersebut terlampaui. CVaR, dengan kata lain, mengukur kerugian yang diharapkan yang terjadi di luar breakpoint VaR.
Rumus Conditional Value at Risk (CVaR)
Karena nilai CVaR diperoleh dari perhitungan VaR itu sendiri, asumsi-asumsi yang mendasari VaR, seperti bentuk distribusi pengembalian, tingkat cut-off yang digunakan, periodisitas data, dan asumsi tentang volatilitas stokastik, semuanya akan mempengaruhi nilai CVaR. Menghitung CVaR sangat sederhana setelah VaR dihitung. Ini adalah rata-rata dari nilai-nilai yang berada di luar VaR:
Conditional Value at Risk dan Profil Investasi
Investasi yang lebih aman seperti saham berkapitalisasi besar di AS atau obligasi berkelas investasi jarang melebihi VaR dalam jumlah yang signifikan. Kelas aset yang lebih tidak stabil, seperti saham AS berkapitalisasi kecil, saham pasar negara berkembang, atau derivatif, dapat menunjukkan CVaR berkali-kali lipat lebih besar dari VaR. Idealnya, investor mencari CVaR yang kecil. Namun, investasi dengan potensi keuntungan paling besar sering kali memiliki CVaR yang besar.
Investasi yang direkayasa secara finansial sering kali sangat bergantung pada VaR karena tidak terjebak pada data pencilan dalam model. Namun, ada kalanya produk atau model yang direkayasa mungkin dibangun dengan lebih baik dan digunakan dengan lebih hati-hati jika CVaR lebih disukai. Sejarah memiliki banyak contoh, seperti Long-Term Capital Management yang bergantung pada VaR untuk mengukur profil risikonya, namun masih berhasil menghancurkan dirinya sendiri karena tidak memperhitungkan kerugian yang lebih besar dari yang diperkirakan oleh model VaR. CVaR, dalam hal ini, akan memfokuskan hedge fund pada eksposur risiko yang sebenarnya, bukan pada batas VaR. Dalam pemodelan keuangan, perdebatan hampir selalu terjadi mengenai VaR versus CVaR untuk manajemen risiko yang efisien.