Kalau kamu pernah mendengar istilah obligasi, mungkin kamu juga familiar dengan istilah discount bond. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan discount bond? Kenapa ada obligasi yang dijual dengan harga diskon? Dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, kita bahas satu per satu!
Definisi Discount Bond
Discount bond adalah jenis obligasi yang dijual dengan harga lebih rendah daripada nilai nominal (par value) yang akan diterima saat jatuh tempo. Dengan kata lain, investor membeli obligasi ini dengan harga “diskon”, tapi saat jatuh tempo, mereka akan menerima nilai penuh dari obligasi tersebut.
Contohnya gini: sebuah obligasi memiliki nilai nominal Rp1.000.000, tapi dijual hanya Rp900.000. Ketika obligasi itu jatuh tempo, kamu tetap akan menerima Rp1.000.000. Nah, selisih Rp100.000 itulah yang menjadi keuntungan kamu sebagai investor.
Cara Kerja Discount Bond
Discount bond sebenarnya cukup simpel. Kamu beli obligasi di harga yang lebih murah dari nilai nominalnya. Selama periode obligasi itu berjalan, biasanya tidak ada pembayaran bunga (makanya sering disebut juga sebagai zero-coupon bond kalau nggak ada kupon sama sekali). Lalu, pas jatuh tempo, kamu dapat nilai nominal utuhnya.
Misalnya, kamu beli discount bond senilai Rp950.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 dan jatuh tempo dalam waktu 2 tahun. Setelah 2 tahun, kamu akan mendapatkan Rp1.000.000, jadi keuntungan kamu adalah Rp50.000 tanpa perlu menerima pembayaran bunga tahunan.
Mengapa Ada Discount Bond?
Pertanyaan menarik nih. Kenapa sih ada obligasi yang dijual lebih murah dari nilai nominalnya? Biasanya, ada beberapa alasan:
- Obligasi Tanpa Kupon (Zero-Coupon Bond): Beberapa obligasi memang dari awal didesain tanpa kupon. Jadi, keuntungannya cuma bisa didapat dari selisih harga beli dan nilai nominal saat jatuh tempo. Ini umum digunakan oleh pemerintah atau perusahaan yang butuh dana cepat tapi nggak mau repot bayar bunga berkala.
- Obligasi Lama dengan Kupon Rendah: Kalau suku bunga pasar naik, obligasi lama dengan kupon rendah jadi kurang menarik. Untuk bisa tetap dijual, harga obligasi itu diturunkan alias dijual dengan diskon.
- Risiko Kredit Tinggi: Kalau penerbit obligasi dianggap punya risiko gagal bayar yang tinggi, harga obligasinya bisa jatuh. Investor butuh imbal hasil lebih tinggi untuk menutupi risiko, jadi obligasinya dijual dengan harga diskon.
Contoh Discount Bond
Salah satu contoh paling umum dari discount bond adalah Treasury Bill (T-Bill) dari pemerintah Amerika Serikat. T-Bill ini biasanya dijual dengan harga di bawah $1.000 (nilai nominal), tanpa bunga tahunan. Ketika jatuh tempo, investor mendapatkan kembali $1.000.
Di Indonesia sendiri, kita punya obligasi ritel yang kadang dijual dengan sistem diskon, meski kebanyakan punya kupon. Tapi kamu juga bisa menemukan obligasi korporasi atau pemerintah yang dijual di bawah nilai par karena alasan pasar, terutama di pasar sekunder.
Perbedaan Discount Bond dengan Obligasi Biasa dan Premium
Nah, biar makin jelas, kita perlu tahu juga perbedaan antara discount bond dengan obligasi biasa dan obligasi premium.
- Obligasi Biasa (Par Bond): Ini obligasi yang dijual dengan harga sama seperti nilai nominalnya. Misalnya, beli Rp1.000.000, nanti terima Rp1.000.000 saat jatuh tempo. Biasanya juga ada kupon yang dibayar secara berkala.
- Obligasi Premium: Ini kebalikan dari discount bond. Obligasi ini dijual dengan harga lebih tinggi dari nilai nominalnya. Misalnya, kamu beli obligasi seharga Rp1.050.000 tapi nilai nominalnya cuma Rp1.000.000. Kenapa orang mau beli mahal? Biasanya karena kupon bunganya tinggi, lebih besar dari rata-rata suku bunga pasar.
- Discount Bond: Seperti yang udah kita bahas, dibeli dengan harga di bawah nominal, dan keuntungannya datang dari selisih itu. Biasanya tidak ada kupon, atau kalau ada, kuponnya kecil banget.
Jadi perbedaan utamanya ada di harga beli terhadap nilai nominal, serta ada atau tidaknya kupon bunga.
Apakah Discount Bond Cocok untuk Investor?
Discount bond bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang pengin investasi jangka menengah atau panjang tanpa terlalu ribet memikirkan pembayaran kupon bulanan atau tahunan. Apalagi kalau kamu percaya penerbit obligasinya cukup kuat dan aman.
Tapi tentu saja, kamu tetap perlu memperhatikan beberapa hal seperti:
- Risiko kredit penerbit: Jangan cuma tergiur harga diskon, pastikan penerbit obligasinya punya reputasi baik.
- Jangka waktu: Discount bond biasanya cocok untuk kamu yang nggak butuh uang itu dalam waktu dekat.
- Kondisi pasar: Kalau suku bunga naik, harga obligasi bisa turun, jadi pertimbangkan juga tren ekonomi sebelum beli.
Penutup
Jadi, discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah nilai nominalnya dan keuntungannya berasal dari selisih harga beli dan pembayaran penuh di akhir masa jatuh tempo. Cocok buat investor yang cari instrumen tanpa kupon dan punya waktu untuk menunggu hasil maksimal di masa depan.
Kalau kamu pengin mulai investasi obligasi, discount bond bisa jadi salah satu opsi yang layak dipertimbangkan. Tapi, seperti biasa, jangan lupa riset dulu dan sesuaikan dengan profil risikomu ya!