Bidang statistik digunakan di setiap sektor dan industri untuk membantu masyarakat lebih memahami, dan memprediksi, potensi hasil. Di bidang keuangan, investor sering kali beralih ke statistik untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana pengembalian aset tertentu, atau kelompok aset, dapat didistribusikan. Kisaran kemungkinan hasil investasi ini disebut Dispersion. Dengan kata lain, Dispersion mengacu pada kisaran hasil potensial investasi berdasarkan volatilitas atau keuntungan historis.
Ada dua cara penting untuk mengukur Dispersion—alfa dan beta—yang masing-masing menghitung imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko dan imbal hasil relatif terhadap tolok ukur. Dengan mempertimbangkan Dispersion kemungkinan hasil dan nilai investasi seperti alfa dan beta, investor dapat mengetahui risiko yang melekat pada sekuritas atau portofolio investasi tertentu.
Memahami Dispersion
Dispersion sering diartikan sebagai ukuran tingkat ketidakpastian, dan juga risiko, yang terkait dengan sekuritas atau portofolio investasi tertentu. Investor memiliki ribuan sekuritas potensial untuk diinvestasikan dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat berinvestasi. Salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan mereka adalah profil risiko investasi. Dispersion adalah salah satu dari banyak ukuran statistik yang dapat memberikan perspektif.
Ketika berbicara tentang statistik di bidang keuangan, investor sering kali beralih ke metrik seperti korelasi ketika membahas diversifikasi dan variasi portofolio dari waktu ke waktu. Namun, menurut Indeks S&P Dow Jones, ukuran yang dikenal sebagai Dispersion aset memiliki kualifikasi yang kuat sebagai alat pelengkap.
Dapat dimengerti, karena sebaran kemungkinan pengembalian suatu aset memberikan wawasan tentang volatilitas dan risiko yang terkait dengan kepemilikan aset tersebut. Semakin besar tingkat pengembalian suatu aset, semakin besar pula risiko atau volatilitasnya. Misalnya, aset yang tingkat pengembalian historisnya pada tahun tertentu berkisar antara +10% hingga -10% dapat dianggap lebih fluktuatif dibandingkan aset yang tingkat pengembalian historisnya berkisar antara +3% hingga -3% karena tingkat pengembaliannya tersebar lebih luas.
Mengukur Dispersion
Beta
Statistik pengukuran risiko utama, beta, mengukur sebaran imbal hasil sekuritas relatif terhadap tolok ukur atau indeks pasar tertentu, yang paling sering adalah indeks S&P 500 AS. Ukuran beta sebesar 1,0 menunjukkan pergerakan investasi selaras dengan tolok ukurnya.
Beta yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa sekuritas kemungkinan akan mengalami pergerakan yang lebih besar dibandingkan pasar secara keseluruhan—saham dengan beta 1,3 diperkirakan akan mengalami pergerakan 1,3x pasar, artinya jika pasar naik 10%, stok beta 1.3 naik 13%. Sisi sebaliknya adalah, jika pasar turun, sekuritas tersebut kemungkinan besar akan turun lebih besar dibandingkan pasar, meskipun tidak ada jaminan mengenai besarnya pergerakan tersebut.
Beta yang kurang dari 1,0 menandakan return yang kurang tersebar dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Misalnya, sekuritas dengan beta 0,87 kemungkinan akan mengikuti pasar secara keseluruhan—jika pasar naik 10%, maka investasi dengan beta yang lebih rendah diperkirakan hanya akan naik 8,7%.
Alfa
Alpha adalah statistik yang mengukur pengembalian portofolio yang disesuaikan dengan risiko—yaitu, seberapa banyak, lebih atau kurang, pengembalian investasi relatif terhadap indeks atau beta. Pengembalian yang lebih tinggi dari beta menunjukkan alfa positif, biasanya dikaitkan dengan keberhasilan manajer atau model portofolio. Sebaliknya, alfa negatif menunjukkan kurangnya keberhasilan manajer portofolio dalam mengalahkan beta atau, lebih luasnya, pasar.
Kesimpulan
Dispersion mengacu pada ukuran statistik dari kisaran hasil potensial suatu investasi berdasarkan volatilitas atau keuntungan historisnya. Dua cara penting untuk merepresentasikan Dispersion adalah alfa, yang menghitung imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko, dan beta, yang menggambarkan imbal hasil relatif terhadap tolok ukur.
Menganalisis sebaran keuntungan yang mungkin dapat membantu Anda memahami tingkat risiko yang diwakili oleh investasi tertentu, meskipun penting untuk diingat bahwa keuntungan suatu sekuritas di masa depan mungkin berbeda dari kinerja masa lalunya.