Equity Derivative adalah instrumen keuangan yang nilainya didasarkan pada pergerakan ekuitas dari aset yang mendasarinya. Misalnya, opsi saham merupakan Equity Derivative karena nilainya didasarkan pada pergerakan harga saham yang mendasarinya. Investor dapat menggunakan Equity Derivative untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko yang terkait dengan pengambilan posisi panjang atau pendek pada saham, atau mereka dapat menggunakannya untuk berspekulasi mengenai pergerakan harga aset yang mendasarinya.
Memahami Equity Derivative
Equity Derivative dapat bertindak seperti polis asuransi. Investor menerima pembayaran potensial dengan membayar biaya kontrak derivatif, yang disebut sebagai premi di pasar opsi. Seorang investor yang membeli suatu saham, dapat melindungi diri dari hilangnya nilai saham dengan membeli opsi jual. Di sisi lain, investor yang memiliki saham short dapat melakukan lindung nilai terhadap kenaikan harga saham dengan membeli opsi beli.
Equity Derivative juga dapat digunakan untuk tujuan spekulasi. Misalnya, seorang pedagang dapat membeli opsi ekuitas, bukan saham sebenarnya, untuk menghasilkan keuntungan dari pergerakan harga aset yang mendasarinya. Ada dua manfaat dari strategi tersebut. Pertama, pedagang dapat mengurangi biaya dengan membeli opsi (yang lebih murah) daripada membeli saham sebenarnya. Kedua, pedagang juga dapat melakukan lindung nilai terhadap risiko dengan menempatkan opsi jual dan beli pada harga saham. Equity Derivative lainnya termasuk indeks saham berjangka, swap indeks ekuitas, dan obligasi konversi.
Menggunakan Opsi Ekuitas
Opsi ekuitas berasal dari sekuritas ekuitas tunggal. Investor dan pedagang dapat menggunakan opsi ekuitas untuk mengambil posisi panjang atau pendek dalam suatu saham tanpa benar-benar membeli atau menjual saham tersebut. Hal ini menguntungkan karena mengambil posisi dengan opsi memungkinkan investor/pedagang memiliki leverage yang lebih besar karena jumlah modal yang dibutuhkan jauh lebih sedikit dibandingkan posisi panjang atau pendek yang serupa pada margin. Oleh karena itu, investor/pedagang dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dari pergerakan harga saham yang mendasarinya.
Misalnya, membeli 100 lembar saham senilai $10 berharga $1.000. Membeli opsi panggilan dengan harga kesepakatan $10 mungkin hanya berharga $0,50, atau $50 karena satu opsi mengendalikan 100 saham ($0,50 x 100 saham). Jika saham naik hingga $11, opsi tersebut bernilai setidaknya $1, dan pedagang opsi menggandakan uangnya. Pedagang saham menghasilkan $100 (posisi sekarang bernilai $1,100), yang merupakan keuntungan 10% dari $1,000 yang mereka bayarkan. Sebagai perbandingan, pedagang opsi menghasilkan persentase pengembalian yang lebih baik.
Jika saham yang mendasarinya bergerak ke arah yang salah dan opsinya kehabisan uang pada saat habis masa berlakunya, opsi tersebut menjadi tidak berharga dan pedagang kehilangan premi yang mereka bayarkan untuk opsi tersebut.
Teknik opsi ekuitas populer lainnya adalah spread opsi perdagangan. Pedagang mengambil kombinasi posisi opsi panjang dan pendek, dengan harga kesepakatan dan tanggal kedaluwarsa yang berbeda, untuk tujuan memperoleh keuntungan dari premi opsi dengan risiko minimal.
Indeks Ekuitas Berjangka
Kontrak berjangka mirip dengan opsi karena nilainya berasal dari sekuritas yang mendasarinya, atau dalam kasus kontrak berjangka indeks, sekelompok sekuritas yang membentuk indeks. Misalnya, S&P 500, indeks Dow, dan indeks NASDAQ semuanya memiliki kontrak berjangka yang diberi harga berdasarkan nilai indeks. Namun, nilai indeks berasal dari nilai agregat seluruh saham yang mendasari indeks. Oleh karena itu, indeks berjangka pada akhirnya memperoleh nilainya dari ekuitas, oleh karena itu dinamakan “indeks berjangka ekuitas”. Kontrak berjangka ini adalah alat keuangan yang likuid dan serbaguna. Mereka dapat digunakan untuk segala hal mulai dari perdagangan intraday hingga lindung nilai risiko untuk portofolio terdiversifikasi besar.
Meskipun kontrak berjangka dan opsi merupakan derivatif, keduanya berfungsi dengan cara yang berbeda. Opsi memberi pembeli hak, namun bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual aset yang mendasarinya pada harga kesepakatan. Kontrak berjangka adalah kewajiban bagi pembeli dan penjual. Oleh karena itu, risiko di masa depan tidak dibatasi seperti saat membeli opsi.
Investopedia tidak menyediakan layanan dan nasihat perpajakan, investasi, atau keuangan. Informasi tersebut disajikan tanpa mempertimbangkan tujuan investasi, toleransi risiko, atau keadaan keuangan investor tertentu dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Investasi melibatkan risiko, termasuk kemungkinan hilangnya pokok.