BerandaIstilahEurodollar

Eurodollar

Istilah Eurodollar mengacu pada simpanan dalam mata uang dolar AS di bank asing atau di cabang bank Amerika di luar negeri. Karena diadakan di luar Amerika Serikat, Eurodollar tidak tunduk pada peraturan Dewan Federal Reserve, termasuk persyaratan cadangan. Deposito dalam mata uang dolar yang tidak tunduk pada peraturan perbankan AS pada awalnya disimpan hampir secara eksklusif di Eropa (oleh karena itu dinamakan Eurodollar). Kini, mereka juga banyak diadakan di cabang-cabang yang berlokasi di Bahamas dan Kepulauan Cayman.

Memahami Eurodollar

Fakta bahwa pasar Eurodollar relatif bebas regulasi berarti simpanan tersebut dapat membayar bunga lebih tinggi. Lokasi mereka yang berada di luar negeri membuat mereka rentan terhadap risiko politik dan ekonomi di negara domisili mereka; namun, sebagian besar cabang tempat simpanan disimpan berada di lokasi yang sangat stabil.

Pasar Eurodollar adalah salah satu pasar modal internasional utama di dunia. Mereka membutuhkan pasokan yang stabil dari para deposan yang menaruh uang mereka di bank-bank asing. Bank-bank Eurodollar ini mungkin mengalami masalah dengan likuiditasnya jika pasokan simpanan menurun.

Setoran dari semalam hingga satu minggu diberi harga berdasarkan suku bunga dana fed fund. Harga untuk obligasi yang jatuh tempo lebih panjang didasarkan pada London Interbank Offered Rate (LIBOR). Deposito Eurodollar cukup besar; mereka dibuat oleh rekanan profesional dengan harga minimal $100.000 dan umumnya lebih dari $5 juta. Bukan hal yang aneh bagi bank untuk menerima deposit tunggal sebesar $500 juta atau lebih di pasar semalam. Sebuah studi tahun 2014 oleh Federal Reserve Bank menunjukkan rata-rata volume harian di pasar sebesar $140 miliar.

Sebagian besar transaksi di pasar Eurodollar dilakukan dalam semalam, yang berarti transaksi tersebut jatuh tempo pada hari kerja berikutnya. Pada akhir pekan dan hari libur, transaksi semalam bisa memakan waktu hingga empat hari. Transaksi biasanya dimulai pada hari yang sama saat transaksi dilakukan, dengan uang dibayarkan antar bank melalui sistem Fedwire dan CHIPS. Transaksi Eurodollar dengan jangka waktu lebih dari enam bulan biasanya dilakukan dalam bentuk sertifikat deposito (CD), yang juga memiliki pasar sekunder terbatas.

Sejarah Eurodollar

Pasar Eurodollar dimulai pada periode setelah Perang Dunia II. Sebagian besar Eropa hancur akibat perang, dan Amerika Serikat menyediakan dana melalui Marshall Plan untuk membangun kembali benua tersebut. Hal ini menyebabkan meluasnya peredaran dolar di luar negeri, dan berkembangnya pasar terpisah yang kurang diatur untuk menyimpan dana tersebut. Berbeda dengan simpanan dalam negeri AS, dana tersebut tidak tunduk pada persyaratan cadangan Bank Sentral AS. Mereka juga tidak dilindungi oleh asuransi FDIC. Hal ini mengakibatkan suku bunga Eurodollar lebih tinggi.

Banyak bank Amerika memiliki cabang luar negeri, biasanya di Karibia, di mana mereka menerima simpanan Eurodollar. Bank-bank Eropa juga aktif di pasar. Transaksi untuk bank-bank AS cabang Karibia umumnya dilakukan oleh pedagang yang secara fisik berada di ruang transaksi AS, dan uangnya dipinjamkan untuk mendanai operasi domestik dan internasional.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya