Furniture, Fixtures, and Equipment (disingkat FF&E atau FFE) mengacu pada perabotan, perlengkapan, atau peralatan lain yang dapat dipindahkan dan tidak memiliki hubungan permanen dengan struktur bangunan. Barang-barang ini, yang meliputi meja, kursi, komputer, peralatan elektronik, meja, rak buku, dan partisi, biasanya terdepresiasi secara substansial selama penggunaan jangka panjangnya, tetapi tetap merupakan biaya penting yang perlu dipertimbangkan saat menilai perusahaan, terutama selama peristiwa likuidasi. Barang-barang ini terkadang disebut sebagai urniture, fixtures, and accessories /perabotan, perlengkapan, dan aksesori (FF&A).
Penjelasan tentang Furniture, Fixtures, and Equipment
Aset diklasifikasikan sebagai FF&E jika digunakan oleh bisnis untuk operasi harian normal. Misalnya, resepsionis kantor mengandalkan meja, kursi, telepon, komputer, pengatur meja, dan tempat pena untuk melakukan aktivitas rutin selama menjalankan bisnis secara normal. Akuntan mengkategorikan FF&E sebagai aset berwujud, di bawah item baris terpisah pada laporan keuangan dan dokumen penganggaran lainnya. Saldo FF&E kemudian ditambahkan ke total biaya proyek untuk menentukan apakah inisiatif tersebut melebihi atau di bawah anggaran.
Contoh Nyata Perlakuan Akuntansi FF&E
Akuntan menyebarkan biaya perolehan item FF&E dari waktu ke waktu dengan terus-menerus mendepresiasi nilainya selama masa pakainya. Namun untuk mencapai hal ini, akuntan harus terlebih dahulu menentukan masa manfaat setiap item dengan benar, berdasarkan pedoman IRS. Meskipun item FF&E biasanya memiliki masa manfaat satu tahun atau lebih, masa manfaatnya dapat sangat bervariasi, dari satu item ke item berikutnya. Misalnya, meskipun komputer desktop mungkin dianggap ketinggalan zaman secara teknologi setelah tiga tahun, menurut IRS, masa manfaatnya adalah lima tahun. Sebaliknya, IRS menetapkan masa manfaat perabot kantor selama tujuh tahun.
Contoh Nyata Depresiasi FF&E
Misalnya, mobil baru bernilai $10.000, dan memiliki masa manfaat lima tahun, menurut IRS. Misalnya, nilai sisa maksimum kendaraan adalah 20%. Ketika sebuah perusahaan pertama kali membeli mobil, perusahaan tersebut mencatat biaya penyusutan bulanan sebagai berikut: Biaya penyusutan adalah $133,33 pada akhir bulan pertama. Nilai buku bersih mobil dihitung sebagai selisih antara nilai buku awal dan jumlah akumulasi penyusutan selama masa manfaatnya