Apa itu Going-Concern Value?
Going concern value adalah nilai yang mengasumsikan perusahaan akan tetap berada dalam bisnis tanpa batas waktu dan terus menguntungkan. Going concern value juga dikenal sebagai nilai total. Ini berbeda dengan nilai yang akan direalisasikan jika asetnya dilikuidasi-nilai likuidasi-karena operasi yang sedang berlangsung memiliki kemampuan untuk terus menghasilkan laba, yang berkontribusi pada nilainya. Sebuah perusahaan harus selalu dianggap sebagai perusahaan yang going concern kecuali ada alasan kuat untuk meyakini bahwa perusahaan tersebut akan gulung tikar.
Bagaimana Cara Kerja Going-Concern Value
Selisih antara Going-Concern Value sebuah perusahaan dengan nilai likuidasi dikenal sebagai goodwill. Goodwill terdiri dari aset tak berwujud, seperti nama merek perusahaan, merek dagang, hak paten, dan loyalitas pelanggan. Biasanya going concern value akan lebih besar daripada nilai likuidasi. Ketika sebuah perusahaan diakuisisi, harga pembelian biasanya didasarkan pada going-concern value. Ini berarti perusahaan yang diakuisisi dapat membebankan premi harga yang lebih tinggi dari nilai asetnya dan memperhitungkan nilai profitabilitas masa depan, aset tidak berwujud, dan goodwill.
Going-Concern Value vs. Liquidation Value
Going-concern value perusahaan biasanya jauh lebih tinggi daripada liquidation value karena nilai ini mencakup aset tak berwujud dan loyalitas pelanggan serta potensi keuntungan di masa depan. Liquidation value perusahaan bahkan akan lebih rendah daripada nilai aset berwujud perusahaan, karena perusahaan mungkin harus menjual aset berwujudnya dengan diskon – sering kali, diskon besar – untuk melikuidasi aset berwujud tersebut sebelum menghentikan operasi. Contoh aset berwujud yang mungkin dijual dengan kerugian termasuk peralatan, inventaris yang tidak terjual, real estat, kendaraan, paten, dan kekayaan intelektual (IP) lainnya, furnitur, dan perlengkapan.
Biasanya, liquidation value diterapkan ketika investor merasa sebuah perusahaan tidak lagi memiliki nilai sebagai going concern, dan mereka ingin mengetahui berapa banyak yang bisa mereka dapatkan dengan menjual aset berwujud perusahaan dan aset tidak berwujud yang dapat dijual, seperti IP. Perusahaan atau investor yang mengakuisisi sebuah perusahaan dapat membandingkan going concern value perusahaan tersebut dengan liquidation value untuk memutuskan apakah secara finansial lebih menguntungkan untuk terus mengoperasikan perusahaan tersebut, atau lebih menguntungkan untuk melikuidasi perusahaan tersebut.
Contoh Going-Concern Value
Sebagai contoh, anggaplah nilai likuidasi Widget Corp. adalah $10 juta. Jumlah ini mewakili nilai saat ini dari inventaris, bangunan, dan aset berwujud lainnya yang dapat dijual dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut benar-benar dilikuidasi. Namun, going-concern value Widget Corp. bisa jadi mencapai $60 juta, karena reputasi perusahaan sebagai produsen widget terkemuka di dunia dan kepemilikan paten serta hak terkait untuk produksi widget berarti bahwa perusahaan harus memiliki arus kas masa depan yang besar dan stabil.