Insolvencies terjadi ketika seseorang atau perusahaan tidak dapat lagi memenuhi kewajiban keuangan mereka kepada pemberi pinjaman karena utang jatuh tempo. Sebelum perusahaan atau orang yang pailit terlibat dalam proses Insolvencies, mereka mungkin terlibat dalam pengaturan informal dengan kreditor, seperti menyiapkan pengaturan pembayaran alternatif. Insolvencies dapat timbul dari pengelolaan kas yang buruk, pengurangan arus kas masuk, atau peningkatan biaya.
Cara Kerja Insolvencies
Insolvencies adalah keadaan kesulitan keuangan di mana bisnis atau orang tidak dapat membayar tagihan mereka. Insolvencies dapat menyebabkan proses Insolvencies, di mana tindakan hukum akan diambil terhadap orang atau entitas yang pailit, dan aset dapat dilikuidasi untuk melunasi utang yang belum dibayar. Pemilik bisnis dapat menghubungi kreditor secara langsung dan merestrukturisasi utang menjadi cicilan yang lebih mudah dikelola. Kreditor biasanya setuju dengan pendekatan ini karena mereka ingin dibayar kembali dan menghindari kerugian, bahkan jika pembayaran kembali dilakukan pada jadwal yang tertunda. Jika pemilik bisnis berencana merestrukturisasi utang perusahaan, mereka menyusun rencana realistis yang menunjukkan bagaimana mereka dapat mengurangi biaya overhead perusahaan dan terus menjalankan operasi bisnis. Pemilik membuat proposal yang merinci bagaimana utang dapat direstrukturisasi menggunakan pengurangan biaya atau rencana dukungan lainnya. Proposal tersebut menunjukkan kepada kreditor bagaimana bisnis dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk operasi yang menguntungkan sambil membayar utangnya. Biasanya, utang yang dihapuskan dapat dianggap sebagai pendapatan oleh Internal Revenue Service (IRS). Namun, jika pembayar pajak dianggap bangkrut, setiap utang yang dihapuskan dikecualikan dari pendapatan mereka, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk membayar pajak atas jumlah tersebut.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kebangkrutan
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kebangkrutan seseorang atau perusahaan. Perekrutan manajemen akuntansi atau sumber daya manusia yang tidak memadai oleh perusahaan dapat menyebabkan kebangkrutan. Misalnya, manajer akuntansi dapat membuat dan/atau mengikuti anggaran perusahaan secara tidak tepat, yang mengakibatkan pengeluaran berlebihan. Biaya bertambah dengan cepat ketika terlalu banyak uang yang keluar dan tidak cukup uang yang masuk ke bisnis. Meningkatnya biaya vendor juga dapat menyebabkan kebangkrutan. Ketika sebuah bisnis harus membayar harga yang lebih tinggi untuk barang dan jasa, perusahaan membebankan biaya tersebut kepada konsumen. Daripada membayar biaya yang lebih tinggi, banyak konsumen yang beralih ke bisnis lain sehingga mereka dapat membayar lebih murah untuk suatu produk atau jasa. Kehilangan klien mengakibatkan hilangnya pendapatan untuk membayar kreditor perusahaan.
Tuntutan hukum dari pelanggan atau rekan bisnis dapat menyebabkan perusahaan bangkrut. Bisnis tersebut mungkin harus membayar sejumlah besar uang sebagai ganti rugi dan tidak dapat melanjutkan operasinya. Ketika operasi berhenti, pendapatan perusahaan pun ikut berhenti. Kurangnya pendapatan mengakibatkan tagihan yang belum dibayar dan kreditor menagih uang yang terutang kepada mereka.
Beberapa perusahaan menjadi bangkrut karena barang atau jasa mereka tidak berkembang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Ketika konsumen mulai berbisnis dengan perusahaan lain yang menawarkan lebih banyak pilihan produk dan jasa, perusahaan kehilangan keuntungan jika tidak beradaptasi dengan pasar. Biaya melebihi pendapatan dan tagihan tetap belum dibayar.
Insolvencies vs. Kebangkrutan
Insolvencies adalah jenis kesulitan keuangan, yang berarti kondisi keuangan di mana seseorang atau badan usaha tidak lagi mampu membayar tagihan atau kewajiban lainnya. IRS menyatakan bahwa seseorang dinyatakan pailit ketika total kewajiban melebihi total aset.
Di sisi lain, Insolvencies adalah perintah pengadilan yang sebenarnya yang menggambarkan bagaimana orang atau badan usaha yang pailit akan membayar kreditor mereka, atau bagaimana mereka akan menjual aset mereka untuk melakukan pembayaran. Seseorang atau perusahaan dapat dinyatakan pailit tanpa bangkrut, meskipun itu hanya situasi sementara. Jika situasi itu berlangsung lebih lama dari yang diantisipasi, itu dapat menyebabkan kebangkrutan.
Kesimpulan
Insolvencies adalah keadaan di mana debitur tidak dapat membayar utangnya, dan itu dapat terjadi karena sejumlah alasan. Memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan Insolvencies, seperti pengeluaran berlebihan, dapat membantu Anda mencegah Insolvencies dan konsekuensinya.