BerandaIstilahKeystone XL Pipeline

Keystone XL Pipeline

Proyek Keystone XL Pipeline merupakan rencana kontroversial untuk membangun jalur minyak sepanjang 1.700 mil dari ladang minyak Alberta, Kanada, ke kilang-kilang minyak di sepanjang Pantai Teluk Texas. Proyek pipa Keystone yang asli dibatalkan pada tahun 2021, tetapi pergantian presiden AS pada tahun 2025 tampaknya telah membuka kembali kemungkinan pembangunannya. Namun, tampaknya tidak mungkin untuk melanjutkannya. Pengembang awal telah menyatakan tidak berminat untuk memulai kembali proyek tersebut.

Presiden Donald Trump memberikan izin untuk pembangunan pipa tersebut pada bulan Maret 2019 selama masa jabatan pertamanya dan setelah bertahun-tahun berdebat. Presiden Joe Biden kemudian mencabut izin tersebut tak lama setelah menjabat pada bulan Januari 2021. Presiden Trump membatalkan pencabutan izin Biden dalam perintah pada bulan Januari 2025 beberapa hari setelah menjabat untuk masa jabatan keduanya.

Memahami Jaringan Keystone XL Pipeline

Jaringan pipa Keystone asli diusulkan oleh TransCanada Corp dalam siaran pers pada 9 Februari 2005. Siaran pers tersebut mengatakan, “TransCanada bergerak dalam bisnis menghubungkan pasokan energi ke pasar dan kami melihat peluang ini sebagai cara lain untuk menyediakan layanan yang berharga bagi pelanggan kami. Mengonversi salah satu aset jaringan pipa gas alam kami untuk transportasi minyak adalah cara yang inovatif dan hemat biaya untuk memenuhi kebutuhan perluasan jaringan pipa guna mengakomodasi pertumbuhan produksi minyak mentah Kanada yang diantisipasi selama dekade berikutnya.”

Tahap pertama jaringan pipa membentang dari Hardisty, Alberta ke persimpangan di Steele City, NE lalu ke Wood River Refinery di Roxana, IL dan Patoka Oil Terminal Hub di utara Patoka, IL. Bagian kedua membentang dari Steele City, NE ke selatan melalui Kansas ke pusat minyak dan tangki penyimpanan di Cushing, OK lalu lebih jauh ke selatan ke Nederland, TX untuk melayani kilang minyak di area Port Arthur, TX. Tahap ketiga adalah jaringan pipa Houston Lateral yang akan mengangkut minyak mentah dari jaringan pipa di Liberty County, TX ke kilang dan terminal di wilayah Houston.

Presiden Barack Obama mengumumkan pada bulan November 2015 bahwa pemerintahannya tidak akan memberikan izin tambahan untuk pembangunan jaringan pipa ini guna melanjutkan komitmen mereka dalam memerangi perubahan iklim. Presiden Trump kemudian menandatangani perintah eksekutif selama minggu pertamanya di Ruang Oval pada tahun 2019, yang membuka jalan bagi proyek jaringan pipa tersebut.

Partai Republik percaya bahwa pembangunan jaringan pipa tersebut akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memberikan dorongan bagi perekonomian. Presiden Biden mencabut izin pembangunan jaringan Keystone XL Pipeline pada tanggal 20 Januari 2021 ketika ia menjabat setelah TC Energy mengatakan akan menghentikan pembangunan pada hari yang sama.

Cara Kerja Jaringan Pipa Keystone

Sistem Keystone awal mengangkut bitumen encer dan minyak mentah sintetis dari Alberta melalui Montana, South Dakota, Nebraska, Kansas, dan Oklahoma ke kilang yang berlokasi di Texas, Illinois, dan Oklahoma. Kanada memiliki cadangan minyak yang besar yang terkunci dalam pasir minyak. Minyak ini dianggap sebagai minyak berat yang memerlukan proses penyulingan yang berbeda dari jenis minyak lainnya. Keystone XL Pipeline diperkirakan mampu mengangkut lebih dari 800.000 barel minyak per hari.

Kritik terhadap Pipa Keystone

Pipa Keystone telah dikritik oleh kelompok lingkungan, politisi, dan penduduk negara bagian yang dilalui pipa tersebut. Kelompok-kelompok ini telah menyuarakan kekhawatiran tentang kedekatan rute yang diusulkan dengan wilayah Sandhill di Nebraska dan akuifer Ogallala yang menyediakan sebagian besar air yang digunakan untuk mengairi tanaman di Amerika Serikat.

Bitumen yang dibawa oleh pipa ke Amerika Serikat kemungkinan akan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi. National Resource Defense Council (NRDC) mengajukan gugatan hukum pada tahun 2017, 2019, dan pada bulan Juli 2020 untuk menghentikan pembangunan pipa tersebut.

Minyak pasir tar jauh lebih kental dan lebih korosif daripada minyak mentah biasa dan lebih rentan terhadap kebocoran dan tumpahan melalui pipa, menurut NRDC. Kelompok tersebut menyatakan bahwa tumpahan pada Oktober 2019 mengakibatkan 378.000 galon minyak tumpah di North Dakota.

Kesimpulan

Pipa Keystone awalnya diluncurkan untuk mengangkut minyak berat dari ladang minyak Kanada ke kilang minyak AS. Pipa tersebut segera menghadapi protes karena dampak lingkungan yang diantisipasi. Presiden Biden mencabut izin pembangunannya pada Januari 2021 dan pipa tersebut ditutup. Presiden Trump kemudian mencabut pencabutan tersebut saat ia menjabat untuk masa jabatan keduanya pada Januari 2025. Pendukung pipa tersebut mengatakan bahwa pipa tersebut akan meningkatkan pasokan minyak ke Amerika Serikat dan bahwa minyak yang berasal dari negara tetangga yang bersahabat akan meningkatkan keamanan. Namun, dampak negatif pipa terhadap lingkungan bisa serius.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga