Kalau kamu lagi belajar soal investasi, khususnya tentang obligasi, kamu mungkin pernah dengar istilah Original Issue Discount atau yang biasa disingkat OID. Buat banyak orang, istilah ini terdengar teknis dan rumit. Tapi sebenarnya, konsepnya cukup sederhana dan penting banget buat dipahami, apalagi kalau kamu serius mau ngerti cara kerja instrumen keuangan kayak obligasi.
Apa Itu Original Issue Discount (OID)?
Jadi, apa itu Original Issue Discount (OID)? Gampangnya, OID adalah selisih antara nilai nominal (face value) sebuah obligasi dan harganya saat pertama kali dijual (harga penerbitan) yang lebih rendah. Dengan kata lain, perusahaan atau pemerintah menerbitkan obligasi dengan harga di bawah nilai aslinya, supaya lebih menarik buat investor. Nah, dari selisih harga itu, nanti kamu sebagai investor bisa dapat keuntungan saat obligasi jatuh tempo.
Kenapa Perusahaan Menerbitkan Obligasi dengan Harga Diskon?
Sekarang kita bahas kenapa ada OID, alias kenapa penerbit obligasi mau repot-repot menjual obligasi dengan harga lebih murah dari nilai aslinya. Jawaban utamanya adalah: untuk menarik minat investor.
Misalnya, bayangin kamu punya pilihan untuk investasi di dua obligasi. Satunya punya kupon bunga tetap tapi diterbitkan di harga penuh (100%), dan satunya lagi tanpa kupon tapi diterbitkan di harga diskon (misalnya 90% dari nilai nominal). Nah, obligasi dengan OID bakal kasih kamu keuntungan dari kenaikan nilai sampai 100% pas jatuh tempo, meskipun nggak ngasih bunga rutin setiap tahun. Ini cocok banget buat investor yang nggak terlalu peduli sama arus kas tahunan dan lebih fokus ke capital gain di akhir periode.
Perusahaan biasanya menerbitkan obligasi diskon saat kondisi pasar kurang mendukung buat ngasih bunga tinggi, atau saat mereka butuh dana cepat tapi nggak mau membayar bunga setiap tahun. Dengan menawarkan obligasi di bawah nilai nominal, mereka tetap bisa menarik investor tanpa harus bayar bunga gede.
Gimana Cara Kerja Original Issue Discount?
Sekarang mari kita bahas cara kerjanya. Katakanlah sebuah perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp1.000.000, tapi mereka jual pertama kali seharga Rp900.000. Artinya, OID-nya adalah Rp100.000. Ketika obligasi itu jatuh tempo—misalnya 5 tahun ke depan—perusahaan akan membayar penuh nilai nominalnya, yaitu Rp1.000.000. Jadi, kamu sebagai investor bakal dapat keuntungan Rp100.000 dari selisih itu.
Yang menarik, walaupun kamu nggak menerima bunga secara langsung tiap tahun, pemerintah (lewat aturan perpajakan) tetap menganggap OID itu sebagai semacam “pendapatan bunga tersembunyi”. Jadi biasanya kamu tetap harus bayar pajak atas akumulasi OID setiap tahun, bahkan kalau kamu belum terima uangnya sampai obligasinya jatuh tempo. Ini disebut imputed interest, alias bunga yang dihitung seolah-olah kamu sudah terima.
OID Sebagai Bentuk Pendapatan Bunga Tersembunyi
Di mata pajak, OID itu bukan cuma keuntungan modal. Pemerintah menganggap OID sebagai bentuk pendapatan bunga. Logikanya begini: meskipun kamu nggak dapet kupon tahunan, kamu sebenarnya tetap dapet “bunga” dalam bentuk nilai yang meningkat dari waktu ke waktu.
Misalnya dalam kasus obligasi tadi—dibeli seharga Rp900.000 dan dibayar Rp1.000.000 dalam 5 tahun—pemerintah bakal menganggap kamu dapet Rp20.000 per tahun sebagai pendapatan bunga (asumsinya distribusi OID-nya rata tiap tahun). Jadi, kamu perlu lapor dan bayar pajak atas Rp20.000 itu setiap tahunnya, walaupun kamu belum pegang uangnya sampai obligasi jatuh tempo.
Buat sebagian investor, ini bisa jadi pertimbangan penting. Soalnya, walaupun kamu merasa nggak punya pendapatan kas, pajak tetap harus dibayar. Makanya, penting banget buat ngerti cara kerja OID sebelum kamu investasi di obligasi semacam ini.
Keuntungan dan Risiko Investasi dengan OID
Investasi dengan OID bisa jadi strategi menarik buat investor yang nyari capital gain dan nggak terlalu butuh arus kas rutin dari kupon. Tapi tentu saja, ada risikonya juga.
Salah satu risiko terbesar adalah risiko gagal bayar. Kalau perusahaan penerbit obligasi bangkrut atau nggak mampu bayar saat jatuh tempo, kamu bisa kehilangan seluruh atau sebagian dari investasi awal kamu. Karena nggak ada bunga yang dibayar selama masa obligasi, kamu juga nggak punya pendapatan reguler sebagai “pengganti” kalau hal buruk terjadi.
Selain itu, kamu juga perlu perhatikan dampak pajak yang udah dibahas sebelumnya. Pajak atas OID bisa jadi beban tambahan, terutama kalau kamu nggak sadar harus bayar tiap tahun.
Kesimpulan
Original Issue Discount (OID) adalah konsep penting dalam dunia obligasi, di mana obligasi diterbitkan dengan harga di bawah nilai nominalnya. Selisih harga itu—OID—merupakan bentuk keuntungan yang akan kamu dapatkan saat obligasi jatuh tempo. Meski nggak ada kupon atau bunga tahunan, OID tetap dianggap sebagai bentuk pendapatan bunga oleh pemerintah, dan biasanya dikenai pajak setiap tahun.
Perusahaan memilih skema ini buat narik minat investor tanpa harus bayar bunga tinggi, sementara investor tertarik karena potensi capital gain di akhir masa obligasi. Tapi, sebelum kamu terjun ke obligasi dengan OID, penting buat pertimbangin aspek risikonya, termasuk potensi gagal bayar dan kewajiban pajak tahunan yang timbul meskipun belum ada uang tunai yang masuk.
Dengan memahami OID, kamu bisa bikin keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai sama tujuan keuangan kamu. Jadi, jangan cuma lihat “diskonnya”, tapi juga pahami cara kerjanya secara keseluruhan.