Dolar Australia melemah ke sekitar level $0.685, terbebani oleh menguatnya mata uang Dolar AS setelah positifnya data ekonomi AS terbaru sedikit meredam spekulasi seputar penurunan suku bunga Federal Reserve.
Aussie juga tertekan oleh kian memanasnya tensi konflik di wilayah Timur Tengah setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan Israel dapat menargetkan fasilitas minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan yang dilancarkan oleh Iran terhadap Israel baru-baru ini.
Sementara itu, para investor terus mencermati prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) di tengah adanya spekulasi bahwa RBA akan memangkas suku bunganya lebih lambat dari bank sentral lainnya.
Para investor memperkirakan peluang RBA menurunkan suku bunganya pada bulan Desember adalah sekitar 70%, dan beberapa investor lainnya memperkirakan RBA akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini hingga awal tahun 2025 jika tingkat inflasi inti tetap tinggi.