Junior Mortgage adalah hipotek yang merupakan subordinat dari hipotek pertama atau sebelumnya (senior). Junior Mortgage sering kali merujuk pada hipotek kedua, tetapi bisa juga hipotek ketiga atau keempat (misalnya pinjaman ekuitas rumah atau jalur kredit (HELOC)). Dalam kasus penyitaan, hipotek senior (pertama) akan dilunasi terlebih dahulu.
Memahami Junior Mortgage
Junior Mortgage adalah hipotek subordinat yang dibuat saat hipotek asli masih berlaku. Jika terjadi gagal bayar, hipotek asli akan menerima semua hasil dari likuidasi properti hingga semuanya lunas. Karena Junior Mortgage akan menerima pembayaran kembali hanya setelah hipotek pertama dilunasi, suku bunga yang dibebankan untuk Junior Mortgage cenderung lebih tinggi dan jumlah yang dipinjam akan lebih rendah daripada hipotek pertama.
Penggunaan umum Junior Mortgage termasuk hipotek piggy-back (hipotek 80-10-10) dan pinjaman ekuitas rumah. Hipotek piggy-back menyediakan cara bagi peminjam dengan uang muka kurang dari 20% untuk menghindari asuransi hipotek swasta yang mahal. Pinjaman ekuitas rumah sering digunakan untuk mengambil ekuitas rumah guna membayar utang lain atau melakukan pembelian tambahan. Setiap skenario pinjaman harus dianalisis dengan cermat dan menyeluruh.
Pembatasan dan Batasan dalam Mengejar Junior Mortgage
Junior Mortgage mungkin tidak diizinkan oleh pemegang hipotek awal. Jika ada ketentuan dalam hipotek yang memungkinkan Junior Mortgage untuk dilembagakan, mungkin ada persyaratan yang harus dipenuhi peminjam sebelum melakukannya. Misalnya, sejumlah tertentu dari hipotek senior mungkin perlu dilunasi sebelum Junior Mortgage dapat diambil. Pemberi pinjaman mungkin juga membatasi jumlah Junior Mortgage yang dapat diambil peminjam.
Peningkatan risiko gagal bayar sering dikaitkan dengan Junior Mortgage. Hal ini menyebabkan pemberi pinjaman mengenakan suku bunga yang lebih tinggi untuk Junior Mortgage dibandingkan dengan hipotek senior. Pengenalan lebih banyak utang melalui Junior Mortgage dapat berarti peminjam berutang lebih banyak uang pada rumah mereka daripada yang dinilai di pasar.
Peningkatan risiko gagal bayar sering dikaitkan dengan Junior Mortgage. Hal ini menyebabkan pemberi pinjaman mengenakan suku bunga yang lebih tinggi untuk Junior Mortgage dibandingkan dengan hipotek senior. Pengenalan lebih banyak utang melalui Junior Mortgage dapat berarti peminjam berutang lebih banyak uang pada rumah mereka daripada yang dinilai di pasar.
Pertimbangan Lainnya
Peminjam mungkin mencari Junior Mortgage untuk melunasi utang kartu kredit atau untuk menutupi pembelian mobil. Misalnya, peminjam mungkin mengejar Junior Mortgage dengan jangka waktu 15 tahun untuk mendapatkan dana untuk melunasi pinjaman mobil yang memiliki jangka waktu lima tahun. Karena utang baru diperkenalkan melalui Junior Mortgage, ada kemungkinan peminjam tidak akan mampu membayar kembali kewajiban mereka yang menumpuk. Karena rumah berfungsi sebagai agunan, bahkan jika mereka melunasi hipotek senior, peminjam dapat menghadapi penyitaan pada Junior Mortgage yang jatuh tempo.