Yen Jepang melemah ke atas level 146 per Dolar AS – level terendah dalam kurun lima pekan, di tengah memanasnya tensi konflik di Timur Tengah.
Pelemahan Yen ini terjadi usai Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu. Langkah ini membuat AS bergabung dengan Israel dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Teheran, sekaligus memicu kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya serangan balasan.
Dari sisi domestik, sebuah data ekonomi menunjukkan bahwa sektor manufaktur Jepang kembali tumbuh untuk pertama kalinya sejak Mei 2024. Aktivitas sektor jasa juga terus tumbuh selama tiga bulan berturut-turut – mengindikasikan positifnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Pekan lalu, Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 0.5%. BoJ mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan masih terus membebankan kenaikan upah ke harga barang dan ajsa, sehingga membuat tingkat inflasi inti tetap tinggi. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, juga kembali menegaskan bahwa BoJ akan mengambil keputusan berdasarkan data, dan membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika tingkat inflasi masih tetap tinggi.
