Lesor pada dasarnya adalah seseorang yang memberikan hak sewa kepada orang lain. Dengan demikian, lessor adalah pemilik aset yang disewakan berdasarkan perjanjian kepada lessee. Lessee melakukan pembayaran satu kali atau serangkaian pembayaran berkala kepada lessor sebagai imbalan atas penggunaan aset tersebut. Misalnya, tuan tanah adalah lessor, dan penyewa adalah lessee.
Pengertian Lessor
Lesor dapat berupa individu atau badan hukum. Perjanjian sewa yang mereka buat dengan lessee bersifat mengikat. Perjanjian tersebut menjabarkan hak dan kewajiban kedua belah pihak. Selain penggunaan properti, lessor dapat memberikan hak istimewa khusus kepada lessee, seperti penghentian sewa lebih awal atau perpanjangan dengan ketentuan yang tidak berubah, semata-mata atas kebijakan mereka.
Jenis-jenis Sewa dan Lessor
Sewa biasanya dikaitkan dengan real estat—tempat tinggal atau kantor yang disewa. Namun, hampir semua jenis aset dapat disewa. Ini bisa berupa properti berwujud seperti rumah, kantor, mobil, atau komputer, atau properti tidak berwujud, seperti merek dagang atau nama merek. Pihak yang menyewakan dalam setiap kasus adalah pemilik aset tersebut.
Misalnya, dalam kasus real estat atau mobil, pihak yang menyewakan adalah pemilik properti atau dealer mobil. Dalam kasus merek dagang atau nama merek, pihak yang menyewakan adalah perusahaan yang memilikinya dan telah memberikan hak untuk menggunakan merek dagang atau nama merek tersebut kepada penerima waralaba. Ketika digunakan dalam kaitannya dengan industri angkutan bermotor, pihak yang menyewakan merujuk kepada pemilik kendaraan komersial yang membuat kontrak dengan entitas yang memegang otoritas operasi untuk penggunaan kendaraan tersebut.
Beberapa pihak yang menyewakan juga dapat memberikan sewa “sewa untuk memiliki”, di mana sebagian atau semua pembayaran yang dilakukan oleh pihak yang menyewakan pada akhirnya akan diubah dari pembayaran sewa menjadi uang muka untuk pembelian barang yang disewakan. Jenis pengaturan ini biasanya terjadi dalam konteks komersial—ketika menyewakan peralatan industri besar, misalnya. Namun, hal ini juga umum terjadi dalam konteks konsumen dengan mobil, dan bahkan dengan real estat perumahan.
Pertimbangan Khusus
Jenis sewa yang paling umum adalah untuk rumah atau apartemen. Karena perumahan merupakan masalah kebijakan publik, banyak yurisdiksi telah membentuk badan pemerintahan yang mengatur dan mengawasi hubungan hukum dan ketentuan sewa yang dapat diterima antara pemberi sewa dan penyewa di bidang ini. Misalnya, di negara bagian New York, Divisi Perumahan dan Pembaruan Komunitas Negara Bagian New York bertanggung jawab untuk mengatur regulasi sewa di seluruh negara bagian. Tanggung jawab ini mencakup pengendalian sewa dan stabilisasi sewa.
Kesimpulan
Bagi pemberi sewa, keuntungan utama dari mengadakan perjanjian sewa adalah mereka mempertahankan kepemilikan properti sambil menghasilkan laba atas modal yang diinvestasikan. Bagi penyewa, pembayaran berkala mungkin lebih mudah dibiayai daripada total harga pembelian properti. Penyewa mungkin juga tidak menginginkan tanggung jawab untuk memiliki aset tersebut.