Harga minyak mentah WTI mencoba rebound ke atas level $91 per barel di tengah kembali meningkatnya risk appetite di kalangan para investor, terutama setelah para legislator AS berhasil mencapai sebuah kesepakatan guna menghindari terjadinya shutdown.
Meningkatnya risk appetite juga ditopang oleh kekhawatiran terhadap prospek pasokan minyak global, dan antisipasi menjelang pertemuan OPEC+ pada hari Rabu (4 Oktober).
Kendati demikian, para analis memprediksi OPEC+ tidak akan mengubah kebijakannya, terutama setelah sentimen seputar prospek pasokan dan permintaan terus menopang harga minyak.
Dari sisi data, sebuah data yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China berbalik ekspansif, sehingga meningkatkan prospek permintaan minyak dari China, yang merupakan salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia.
