Apa itu Adjusted Closing Price?
Adjusted closing price atau harga penutupan yang disesuaikan adalah perubahan harga penutupan saham untuk merefleksikan nilai saham tersebut setelah memperhitungkan aksi korporasi yang dilakukan. Hal ini sering digunakan ketika memeriksa return masa lalu atau melakukan analisis terperinci mengenai kinerja sebelumnya.
Memahami Adjusted Closing Price
Nilai saham dinyatakan dalam istilah closing price dan harga adjusted closing price. Closing price (harga penutupan) adalah harga mentah, yang hanya merupakan nilai tunai dari harga terakhir yang ditransaksikan sebelum pasar tutup. Adjusted closing price (harga penutupan yang disesuaikan) berpengaruh dalam mempengaruhi harga saham setelah pasar tutup.
Harga saham biasanya dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan para pelaku pasar. Namun, beberapa aksi korporasi, seperti pembagian saham, dividen, dan penawaran hak, mempengaruhi harga saham. Penyesuaian ini memungkinkan investor untuk memperoleh catatan kinerja saham yang akurat. Investor harus memahami bagaimana aksi korporasi diperhitungkan dalam adjusted closing price sebuah saham. Hal ini sangat berguna ketika memeriksa return sebelumnya karena memberikan analis representasi yang akurat dari nilai ekuitas perusahaan.
Jenis-jenis Adjustment (penyesuaian)
Menyesuaikan Harga untuk Pemecahan Saham
Pemecahan saham adalah aksi korporasi yang dimaksudkan untuk membuat saham perusahaan lebih terjangkau bagi investor rata-rata. Pemecahan saham tidak mengubah total kapitalisasi pasar perusahaan, tetapi mempengaruhi harga saham perusahaan.
Misalnya, dewan direksi perusahaan dapat memutuskan untuk membagi saham perusahaan 3-untuk-1. Oleh karena itu, saham perusahaan yang beredar meningkat dengan kelipatan tiga, sementara harga sahamnya dibagi tiga. Misalkan sebuah saham ditutup pada harga $300 sehari sebelum pemecahan sahamnya. Dalam kasus ini, harga penutupan disesuaikan menjadi $100 ($300 dibagi 3) per saham untuk mempertahankan standar perbandingan yang konsisten. Demikian pula, semua harga penutupan sebelumnya untuk perusahaan itu akan dibagi tiga untuk mendapatkan adjusted closing price.
Penyesuaian untuk Dividen
Distribusi umum yang memengaruhi harga saham mencakup dividen tunai dan dividen saham. Perbedaan antara dividen tunai dan dividen saham adalah bahwa pemegang saham berhak atas harga per saham dan tambahan saham yang telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya, anggaplah sebuah perusahaan mengumumkan dividen tunai $1 dan diperdagangkan pada harga $51 per saham sebelum itu. Jika semua keadaan lain dianggap sama, harga saham akan turun menjadi $50 karena $1 per saham itu bukan lagi bagian dari aset perusahaan. Namun, dividen masih menjadi bagian dari keuntungan investor. Dengan mengurangi dividen dari harga saham sebelumnya, kita mendapatkan adjusted closing price dan gambaran return yang lebih jelas.
Menyesuaikan Penawaran Hak
Adjusted closing price sebuah saham juga mencerminkan penawaran hak yang mungkin terjadi. Penawaran hak adalah penerbitan hak yang diberikan kepada pemegang saham yang sudah ada, yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk berlangganan rights issue secara proporsional dengan saham mereka. Itu akan menurunkan nilai saham yang ada karena peningkatan penawaran memiliki efek dilutif pada saham yang ada.
Misalnya, anggaplah sebuah perusahaan mengumumkan penawaran hak, di mana pemegang saham yang ada berhak atas satu saham tambahan untuk setiap dua saham yang dimiliki. Asumsikan saham diperdagangkan pada $50, dan pemegang saham yang ada dapat membeli saham tambahan dengan harga penawaran $45. Setelah penawaran hak, adjusted closing price dihitung berdasarkan faktor penyesuaian/adjusting factor dan harga penutupan/closing price.
Manfaat dari Adjusted Closing Price
Kelebihan utama dari adjusted closing price adalah memudahkan untuk mengevaluasi kinerja saham. Pertama, adjusted closing price membantu investor memahami berapa banyak yang akan mereka hasilkan dengan berinvestasi pada aset tertentu. Yang paling jelas, pemecahan saham 2-untuk-1 tidak menyebabkan investor kehilangan separuh uang mereka. Karena saham-saham yang sukses sering kali dipecah berulang kali, grafik kinerjanya akan sulit diinterpretasikan jika tidak ada adjusted closing price.
Kedua, adjusted closing price memungkinkan investor membandingkan kinerja dua aset atau lebih. Selain persoalan yang cukup jelas mengenai pemecahan saham, kegagalan memperhitungkan dividen cenderung mengecilkan profitabilitas saham bernilai dan saham dengan pertumbuhan dividen. Penggunaan adjusted closing price juga penting ketika membandingkan return dari berbagai kelas aset yang berbeda dalam jangka panjang. Misalnya, harga obligasi dengan imbal hasil tinggi cenderung turun dalam jangka panjang. Bukan berarti obligasi ini adalah investasi yang buruk. Imbal hasil tinggi mereka mengimbangi kerugian yang dapat diketahui dengan melihat adjusted closing price dari dana obligasi hasil tinggi.