BerandaIstilahFalling Three Methods

Falling Three Methods

Space Available
Hubungi kami untuk informasi kerja sama

Dalam dunia trading, khususnya analisis teknikal, ada banyak pola candlestick yang sering dijadikan acuan untuk membaca arah pergerakan harga. Salah satu pola yang menarik untuk dibahas adalah pola “falling three methods”. Meskipun namanya terdengar agak asing bagi sebagian trader pemula, pola ini sebenarnya cukup populer dan banyak digunakan oleh trader teknikal dalam mengambil keputusan, terutama saat menghadapi pasar yang sedang mengalami tren turun.

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu pola falling three methods, bagaimana cara mengenalinya, latar belakang penggunaannya, serta kenapa pola ini penting untuk diketahui oleh siapa pun yang ingin memahami dinamika pasar dengan lebih baik. Jadi, kalau kamu tertarik untuk mendalami analisis teknikal, yuk simak penjelasannya sampai akhir!

Apa Itu Pola Falling Three Methods?

Pola falling three methods adalah salah satu pola candlestick yang termasuk dalam kategori continuation pattern, alias pola kelanjutan tren. Pola ini muncul di tengah-tengah tren turun dan mengindikasikan bahwa setelah fase konsolidasi atau jeda singkat, tren turun akan kembali berlanjut.

Nama “falling three methods” sendiri berasal dari struktur pola ini yang terdiri dari lima candle, di mana:

  • Candle pertama adalah candle bearish panjang, yang menunjukkan tekanan jual yang kuat.
  • Diikuti oleh tiga candle kecil (biasanya bullish, tapi bisa juga bearish), yang bergerak naik secara bertahap. Candle-candle ini disebut sebagai fase konsolidasi atau koreksi kecil.
  • Candle kelima adalah candle bearish panjang lainnya yang menembus ke bawah harga penutupan candle pertama, menandakan bahwa penjual kembali mengambil alih pasar.

Pola ini seakan memberi sinyal bahwa meskipun ada sedikit perlawanan dari pembeli di tengah tren turun, kekuatan utama pasar masih dikuasai oleh penjual. Akibatnya, tren turun pun berlanjut setelah fase konsolidasi singkat.

Baca Juga: Apa Itu Smithsonian Agreement?

Latar Belakang Penggunaan Pola Ini dalam Analisis Teknikal

Analisis teknikal bertujuan untuk memprediksi arah harga berdasarkan data historis, dan candlestick adalah salah satu alat utamanya. Pola candlestick seperti falling three methods membantu trader untuk membaca psikologi pasar — siapa yang saat ini mengendalikan pasar, apakah penjual atau pembeli.

Pola falling three methods menjadi relevan karena banyak trader ingin tahu apakah tren saat ini masih akan berlanjut atau justru akan berbalik arah. Dalam hal ini, pola falling three methods memberikan jawaban bahwa tren turun masih kuat dan kemungkinan besar akan berlanjut. Ini bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi jual (short) atau mempertahankan posisi jual yang sudah dibuka sebelumnya.

Kenapa Pola Falling Three Methods Penting?

Pola ini dianggap penting karena mampu memberikan konfirmasi kelanjutan tren. Salah satu tantangan dalam trading adalah membedakan antara koreksi sementara dan pembalikan tren yang sebenarnya. Pola ini memberikan petunjuk bahwa apa yang terjadi hanyalah koreksi kecil dan pasar masih punya momentum untuk turun lebih jauh.

Bagi trader yang menerapkan strategi trend-following, sinyal dari pola ini bisa jadi sangat berguna untuk memaksimalkan potensi profit. Kamu bisa tetap percaya diri untuk mempertahankan posisi ketika melihat pola ini muncul, karena itu berarti penjual masih mendominasi pasar.

Ciri-Ciri Pola Falling Three Methods

Untuk bisa mengenali pola ini dengan benar, kamu harus tahu beberapa ciri utamanya:

  • Tren sebelumnya harus dalam kondisi menurun. Pola ini tidak akan valid jika muncul di tengah tren naik atau pasar sideway.
  • Candle pertama adalah bearish besar. Ini menunjukkan dominasi penjual sebelum terjadinya konsolidasi.
  • Tiga candle berikutnya relatif kecil. Candle-candle ini bergerak naik secara bertahap, tapi tidak sampai melampaui harga pembukaan candle pertama.
  • Candle kelima adalah bearish panjang. Candle ini menunjukkan bahwa tekanan jual kembali masuk dan tren turun berlanjut.

Kamu harus memastikan bahwa candle-candle kecil di tengah tidak menutup di atas high candle pertama. Kalau sampai menutup di atas, pola ini tidak lagi dianggap valid.

Baca Juga: Apa Itu Oscillator of a Moving Average (OsMA)?

Pola Falling Three Methods dalam Konteks Pasar Bearish

Saat pasar sedang mengalami tren turun, trader biasanya mencari peluang untuk membuka posisi jual atau menambah posisi short yang sudah ada. Pola falling three methods bisa jadi sinyal yang sangat tepat dalam konteks ini. Setelah munculnya candle bearish yang kuat, mungkin pasar terlihat melemah atau bahkan sedikit naik — ini bisa membuat sebagian trader ragu apakah tren akan terus turun.

Namun, begitu pola falling three methods terbentuk sempurna, trader bisa merasa lebih yakin untuk kembali mengambil posisi jual, karena pola ini menunjukkan bahwa perlawanan dari pembeli hanya bersifat sementara dan kekuatan utama tetap di tangan penjual.

Contohnya dalam grafik, kamu mungkin melihat harga turun tajam, lalu ada 3 candle kecil naik perlahan, dan tiba-tiba muncul candle merah besar lagi — itu pertanda bahwa tren turun masih punya tenaga dan bisa lanjut.

Perbedaan Pola Continuation dan Reversal

Untuk memahami pola falling three methods dengan lebih baik, penting juga buat kamu memahami perbedaan antara pola continuation dan reversal.

Pola continuation seperti falling three methods menunjukkan bahwa tren yang sedang berlangsung akan terus berlanjut. Artinya, pasar hanya berhenti sejenak sebelum melanjutkan arah sebelumnya. Contoh lain dari pola continuation termasuk flag, pennant, dan rectangle.

Sebaliknya, pola reversal adalah pola yang menandakan perubahan arah tren. Jika pasar sebelumnya turun, maka pola reversal memberi sinyal bahwa tren akan berbalik naik, dan sebaliknya. Contoh pola reversal yang terkenal adalah double top, double bottom, head and shoulders, atau hammer dan shooting star dalam candlestick.

Mengetahui perbedaan ini penting agar kamu nggak salah langkah. Ada banyak trader pemula yang salah mengira koreksi harga sebagai awal dari reversal, padahal sebenarnya itu cuma konsolidasi sebelum tren berlanjut.

Tips Menggunakan Pola Falling Three Methods dalam Trading

Kalau kamu ingin memakai pola ini dalam strategi trading kamu, berikut beberapa tips penting:

  • Pastikan tren sebelumnya memang turun. Jangan mengira pola ini valid kalau sebelumnya harga bergerak sideway atau naik.
  • Perhatikan volume. Volume bisa jadi tambahan konfirmasi. Kalau candle terakhir (yang bearish besar) muncul dengan volume tinggi, itu pertanda kuat bahwa penjual kembali mendominasi pasar.
  • Gunakan bersama indikator lain. Jangan cuma andalkan candlestick. Kombinasikan dengan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau moving average untuk memperkuat sinyal.
  • Gunakan time frame yang sesuai. Pola ini lebih efektif di time frame yang lebih tinggi seperti H4 atau daily, karena di time frame kecil (misalnya M5), sinyalnya bisa lebih banyak noise.

Baca Juga: Apa Itu Obamanomics?

Kesimpulan

Pola falling three methods adalah salah satu alat yang bisa membantu kamu dalam membaca kelanjutan tren turun di pasar. Dengan mengenali struktur dan konteks pola ini, kamu bisa mengambil keputusan trading yang lebih tepat. Jangan lupa bahwa pola ini bukan sinyal tunggal — sebaiknya dipakai bersama indikator lain untuk memperkuat validitasnya.

Trading bukan soal menebak, tapi soal membaca pasar dengan cermat. Dengan memahami pola-pola candlestick seperti falling three methods, kamu bisa selangkah lebih maju dalam menyusun strategi yang konsisten dan terukur. Jadi, mulai sekarang, coba perhatikan pola ini dalam chart yang kamu analisis, dan lihat bagaimana ia bisa membantumu dalam membuat keputusan trading yang lebih bijak.

Selamat mencoba dan happy trading!

FAQ

Apa itu pola falling three methods dalam candlestick?

Pola falling three methods adalah pola kelanjutan tren (continuation pattern) dalam analisis teknikal yang muncul di tengah tren turun. Pola ini terdiri dari lima candle, di mana candle pertama dan kelima adalah bearish besar, sedangkan tiga candle di tengahnya kecil dan bergerak naik. Pola ini menandakan bahwa pasar sedang melakukan konsolidasi singkat sebelum melanjutkan tren turun.

Bagaimana cara mengenali pola falling three methods dengan benar?

Kamu bisa mengenali pola falling three methods dengan melihat lima candle secara berurutan dalam tren turun. Candle pertama harus berupa candle bearish yang panjang, menandakan tekanan jual yang kuat. Setelah itu, muncul tiga candle kecil (biasanya bullish), yang bergerak naik secara bertahap namun tidak boleh menembus harga tertinggi (high) dari candle pertama. Terakhir, candle kelima kembali berbentuk bearish panjang yang menutup di bawah penutupan candle pertama, sebagai konfirmasi bahwa penjual kembali mendominasi dan tren turun kemungkinan besar akan berlanjut.

Apa perbedaan pola falling three methods dengan pola reversal?

Pola falling three methods termasuk pola kelanjutan tren (continuation), artinya tren turun akan berlanjut setelah pola ini terbentuk. Sedangkan pola reversal menandakan bahwa arah tren akan berubah, misalnya dari turun menjadi naik. Jadi, falling three methods menunjukkan pasar masih didominasi penjual, bukan akan berbalik arah.

Apakah pola falling three methods bisa diandalkan sebagai sinyal trading?

Pola ini bisa cukup akurat jika digunakan dengan benar, terutama dalam time frame yang lebih tinggi (H4 atau daily). Tapi sebaiknya jangan hanya mengandalkan pola ini saja. Gunakan juga konfirmasi dari indikator teknikal lain seperti volume, RSI, atau moving average untuk memperkuat keputusan trading kamu.

Di market apa saja pola falling three methods bisa digunakan?

Pola ini bisa digunakan di berbagai jenis pasar seperti saham, forex, komoditas, dan kripto — selama ada data candlestick. Yang penting adalah memastikan bahwa pasar sedang dalam kondisi tren turun saat pola ini terbentuk, karena kalau tidak, sinyalnya bisa jadi menyesatkan.
Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga