BerandaIstilahFinancial Sector

Financial Sector

Financial Sector adalah bagian perekonomian yang terdiri dari perusahaan dan lembaga yang menyediakan jasa keuangan kepada pelanggan komersial dan ritel. Sektor ini terdiri dari berbagai industri termasuk bank, perusahaan investasi, perusahaan asuransi, dan perusahaan real estate.

Memahami Financial Sector

Sebagian besar sektor ini menghasilkan pendapatan dari hipotek dan pinjaman, yang memperoleh nilai seiring turunnya suku bunga. Kesehatan perekonomian sebagian besar bergantung pada kekuatan Financial Sector. Semakin kuat perekonomiannya, semakin sehat pula perekonomiannya. Financial Sector yang lemah biasanya berarti perekonomian melemah.

Banyak orang menyamakan Financial Sector dengan Wall Street dan bursa yang beroperasi di dalamnya. Tapi ada lebih dari itu. Financial Sector adalah salah satu bagian terpenting di banyak negara maju. Ini terdiri dari pialang, lembaga keuangan, dan pasar uang—semuanya menyediakan layanan yang diperlukan untuk membantu Main Street tetap berfungsi setiap hari.

Agar perekonomian tetap stabil, diperlukan Financial Sector yang sehat. Sektor ini memberikan pinjaman kepada dunia usaha sehingga mereka dapat berkembang, memberikan hipotek kepada pemilik rumah, dan menerbitkan polis asuransi untuk melindungi masyarakat, perusahaan, dan aset mereka. Hal ini juga membantu mengumpulkan tabungan untuk masa pensiun dan mempekerjakan jutaan orang.

Financial Sector menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari pinjaman dan hipotek. Ini mendapatkan nilai dalam lingkungan di mana suku bunga turun. Ketika suku bunga rendah, kondisi ekonomi membuka pintu bagi lebih banyak proyek modal dan investasi. Ketika hal ini terjadi, Financial Sector akan mendapatkan keuntungan, yang berarti pertumbuhan ekonomi akan lebih besar.

Riasan Financial Sector

Seperti disebutkan di atas, Financial Sector terdiri dari berbagai industri mulai dari bank, rumah investasi, perusahaan asuransi, pialang real estat, perusahaan pembiayaan konsumen, pemberi pinjaman hipotek, dan perwalian investasi real estat (REITs).

Financial Sector merupakan salah satu bagian terbesar dalam S&P 500. Perusahaan-perusahaan terbesar di Financial Sector adalah beberapa lembaga perbankan yang paling dikenal di dunia, antara lain sebagai berikut:

  • JPMorgan Mengejar (JPM)
  • Wells Fargo (WFC)
  • Bank Amerika (BAC)
  • Grup Citi (C)

Meskipun perusahaan-perusahaan besar ini mendominasi sektor ini, ada pula perusahaan-perusahaan kecil lainnya yang juga berpartisipasi dalam sektor ini. Perusahaan asuransi juga merupakan industri besar dalam Financial Sector, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan seperti American International Group (AIG) dan Chubb (CB).

Berinvestasi di Financial Sector

Para ekonom sering mengaitkan kesehatan perekonomian secara keseluruhan dengan kesehatan Financial Sector. Jika perusahaan keuangan lemah, hal ini merugikan konsumen rata-rata. Perusahaan keuangan memberikan pinjaman untuk bisnis, hipotek kepada pemilik rumah, dan asuransi kepada konsumen. Jika kegiatan-kegiatan ini dibatasi, hal ini akan menghambat pertumbuhan usaha kecil dan real estate.

Saham keuangan adalah investasi yang sangat populer untuk dimiliki dalam portofolio. Sebagian besar perusahaan dalam sektor ini mengeluarkan dividen dan dinilai berdasarkan kekuatan kesehatan keuangan mereka secara keseluruhan. Selama krisis keuangan tahun 2007-2008, Financial Sector merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampaknya, dengan perusahaan-perusahaan seperti Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan. Setelah masuknya peraturan pemerintah dan restrukturisasi, Financial Sector menjadi jauh lebih kuat. Pada penutupan perdagangan pada 29 September 2020, Financial Sector memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar $5,59 triliun. Sektor ini berkinerja lebih buruk dari indeks S&P 500 dalam 12 bulan terakhir (TTM), di mana S&P 500 naik 14,3% sedangkan Financial Sector S&P 500 turun 13,7%.

Pertimbangan Khusus

Beberapa faktor positif yang mempengaruhi Financial Sector antara lain:

  • Suku bunga meningkat secara moderat. Ketika tarif naik, perusahaan jasa keuangan dapat memperoleh lebih banyak uang yang mereka miliki dan kredit yang mereka berikan kepada pelanggan mereka.
  • Mengurangi regulasi. Kapanpun pemerintah memutuskan untuk mengurangi birokrasi, Financial Sector akan mendapatkan keuntungan. Artinya bisa mengurangi beban sekaligus meningkatkan keuntungan.
  • Tingkat utang konsumen yang lebih rendah. ketika konsumen mengurangi beban utangnya, mereka mengurangi risiko gagal bayar. Beban yang lebih ringan ini juga berarti mereka mempunyai toleransi terhadap utang yang lebih banyak, sehingga semakin meningkatkan profitabilitas.

Sebaliknya, investor juga harus mempertimbangkan beberapa faktor negatif yang mempengaruhi sektor ini:

  • Kenaikan suku bunga yang cepat. Jika suku bunga naik terlalu cepat, permintaan kredit seperti hipotek bisa turun, yang bisa berdampak negatif terhadap Financial Sector tertentu.
  • Kurva imbal hasil mendatar. Jika selisih antara suku bunga jangka panjang dan jangka pendek turun terlalu jauh, Financial Sector akan mulai mengalami kesulitan.
  • Lebih banyak undang-undang. Peraturan pemerintah dapat berdampak besar pada Financial Sector. Meskipun hal ini dapat membantu melindungi konsumen, birokrasi yang lebih rumit dapat menghambat bisnis yang bergerak di bidang jasa keuan
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru